Sabtu (13/8/2014), Tim Ekspedisi KIM Sinar Harapan Tekung
berhasil mencapai Ranu kuning, sebuah danau yang selama ini bagaikan sebuah
mitos di Gunung Semeru. Namun danau yang kaya flora dan fauna ini akan tetap
ditutup untuk umum, kecuali untuk penelitian dan pendidikan.
Nama Ranu kuning nyaris tidak dikenal para pendaki Semeru. Nama
ini kalah terkenal dengan sejumlah danau lain, seperti Ranu Pane, Ranu Regulo,
Ranu Darungan, Ranu Kumbolo, Ranu tompe dan Ranu Pakis.
“Selama ini Ranu kuning dikenal lewat pencitraan satelit dan
cerita warga sekitar. Tapi belum pernah ada yang membuktikan ke sana,”Tidak
banyak warga sekitar yang pernah ke Ranu kuning.
Namun pertengahan september lalu, tim ekspedisi gabungan yang
dibentuk oleh KIM (kelompok Informasi Masyarakat)berhasil menembus hutan
belantara dan menemukan kawasan ranu kuning,walaupun ranu kuning dalam keadaan
kering,memeng menurut para warga ranu kuning adalah sebuah danau tandonan air
hujan.
Kondisi alam yang masih asli itulah yang membuat danau ini menjadi pusat sejumlah flora dan fauna. Tim bahkan menemukan bekas cakaran macan dengan ukuran besar. Ada kecurigaan, bekas cakaran di pohon tersebut milik harimau Jawa, yang sudah dinyatakan punah. (y-ko/ kim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..